Aku menyerah, aku telah menemukan batasku. Ya, aku berhenti dari hubungan ini, bodoh ! Aku menyerah mencintaimu, bodoh ! Aku benci kamu, bodoh ! Ah, seandainya semua masih baik-baik saja, kata "bodoh" itu pasti terlontar dengan nada manja dari bibirku, sambil jemariku menggenggam erat jemarimu, ya, bodoh panggilan sayang kita, bukan? :')
Tapi tidak lagi sekarang, aku rasa bodoh memang panggilan yg tepat untukmu, karna kamu memang bodoh ! Ya, mau disebut apa lagi pria sepertimu? Pria yang ketika aku memperjuangkan cintanya dengan tertatih-tatih, dia malah sedang asik dengan dunianya sendiri, tanpa merasa ada yg perlu diperjuangkan dari hubungan ini.Kau anggap apa aku, sayang?
Lupakan tentang pertengkaran kita belakangan ini, ingat kembali janji-janjimu ketika kita masih kasmaran-kasmarannya. Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan menghapus airmata dan mengeringkan luka lamaku karna semua cinta yg mengecewakan di masa lalu? Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan selalu ada menyediakan bahumu untukku ketika aku benar benar merasa rapuh? Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan selalu setia hanya pada satu hati, hanya kepadaku? Bukankah kamu adalah pria yang mengaku tidak sama dengan pria-pria brengsek lain diluar sana?
Lalu dimana semua janji-janjimu itu? Kamu lupakan? Ah, jangan bilang kamu bahkan tidak ingat sama sekali seandainya aku tidak mencantumkannya dalam tulisan-tulisan ini, bodoh.
Kamu benar-benar berubah. Bagaimana mungkin pria yg baru beberapa waktu lalu ku lihat dengan luar biasanya mencintaiku, sekarang berubah menjadi pria yg sangat mengecewakan? Dan kini kita telah memasuki bagian terburuk dari sebuah hubungan, bodoh. Saat kita menyadari bahwa salah satu dari kita sudah menyerah, bahkan sebelum kita mendeklarasikan itu. Dan kau melakukannya, terimakasih karna sudah menyerah tanpa kata-kata, aku cukup tau kau sudah tidak secinta dulu lagi, atau mungkin sudah tidak cinta lagi. Kamu tak pantas dipertahankan sejauh ini :')
Baiklah, walau aku sudah mengetahuinya, тapї biarkan aku menjadi pertama yang mendeklarasikannya: "aku berhenti dari hubungan ini, bodoh. Aku menyerah mencintaimu, bodoh. Tak ada yang perlu ku pertahankan darimu. Terimakasih untuk semua luka ini. Bila niatmu untuk membuatku hancur, kamu sudah berhasil dengan menakjubkan, selamat :)"
Read More
Tapi tidak lagi sekarang, aku rasa bodoh memang panggilan yg tepat untukmu, karna kamu memang bodoh ! Ya, mau disebut apa lagi pria sepertimu? Pria yang ketika aku memperjuangkan cintanya dengan tertatih-tatih, dia malah sedang asik dengan dunianya sendiri, tanpa merasa ada yg perlu diperjuangkan dari hubungan ini.Kau anggap apa aku, sayang?
Lupakan tentang pertengkaran kita belakangan ini, ingat kembali janji-janjimu ketika kita masih kasmaran-kasmarannya. Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan menghapus airmata dan mengeringkan luka lamaku karna semua cinta yg mengecewakan di masa lalu? Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan selalu ada menyediakan bahumu untukku ketika aku benar benar merasa rapuh? Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan selalu setia hanya pada satu hati, hanya kepadaku? Bukankah kamu adalah pria yang mengaku tidak sama dengan pria-pria brengsek lain diluar sana?
Lalu dimana semua janji-janjimu itu? Kamu lupakan? Ah, jangan bilang kamu bahkan tidak ingat sama sekali seandainya aku tidak mencantumkannya dalam tulisan-tulisan ini, bodoh.
Kamu benar-benar berubah. Bagaimana mungkin pria yg baru beberapa waktu lalu ku lihat dengan luar biasanya mencintaiku, sekarang berubah menjadi pria yg sangat mengecewakan? Dan kini kita telah memasuki bagian terburuk dari sebuah hubungan, bodoh. Saat kita menyadari bahwa salah satu dari kita sudah menyerah, bahkan sebelum kita mendeklarasikan itu. Dan kau melakukannya, terimakasih karna sudah menyerah tanpa kata-kata, aku cukup tau kau sudah tidak secinta dulu lagi, atau mungkin sudah tidak cinta lagi. Kamu tak pantas dipertahankan sejauh ini :')
Baiklah, walau aku sudah mengetahuinya, тapї biarkan aku menjadi pertama yang mendeklarasikannya: "aku berhenti dari hubungan ini, bodoh. Aku menyerah mencintaimu, bodoh. Tak ada yang perlu ku pertahankan darimu. Terimakasih untuk semua luka ini. Bila niatmu untuk membuatku hancur, kamu sudah berhasil dengan menakjubkan, selamat :)"