"When you die, you just die. But if you write something, when you die, you'll live forever" D.N.W

Selasa, 10 Desember 2013

Sedikit Curahan Hati :')

“Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Matius 11:28

Huaa. Tireeed tireeed tireeed :'(
Hari ini benar-benar melelahkan. Kalau bisa jujur, semua kacau, berantakan, ga jelas. Awalnya juga aku ga tau kenapa, ga nyadar, ga sempat peka disaat-saat tertekan begini.
Untungnya, setelah semuanya terlewati, malamnya aku mengambil waktu sejenak untuk merenungkan mengapa bisa begini. Tiba-tiba saja hatiku berdesir, seperti Roh Tuhan mulai membisikkan jawabannya kepadaku. Dan jawabannya: karna aku tidak mengandalkan-Nya :(

Well, aku ceritain dulu, beberapa hari ini aku memang sibuk dengan kegiatan ini dan itu sampai-sampai waktu buat Tuhan itu terabaikan, bahkan ga punya waktu yang khusus buat Tuhan. Itu tadi, karna terlalu sibuk sama hal duniawi. Aku ngandalin kekuatan sendiri, rencana-rencana sendiri, pokoknya aku menyusun skenario perjalanan hidupku itu dengan sesuka hatiku sendiri tanpa melibatkan Tuhan :(

Untungnya aku tidak dibiarkan-Nya menyimpang terlalu jauh dari jalan-Nya. Dia segera menegurku dan menarikku kembali. Lega rasanya :)
Jadi, sekalipun tekanan disana sini, aku usahain aku bisa ngelewatinnya bersama Tuhan. Ya walau buat jadi singer suara pas-pasan, buat jadi MC pengalaman juga minim banget, terakhir jadi MC itu waktu acara pamitan SD ya sekitar 6 tahun yang lalu, gimana ga minim coba pengalamanku? :') tapi semua ini bisa ngebuktiin, bahwa memang bukan aku yang bekerja, tapi Tuhanlah yang sudah menyusun dan mengerjakannya buatku. How I love You, Jesus :*

Oke, lanjut :D
Teringatnya tadi itu waktu latian MC, emosi uda memuncak, mood uda down, semangat uda drop, yang penting uda mau nyerah. Rasanya itu semacam kalau lagi buru-buru nyari jalan keluar, eh bukannya nemuin jalannya malah ketemu gang buntu, ujung-ujungnya stuck disana, cuma bisa nangis dan ga mau lagi usaha buat nyari jalan lain. Ya kira-kira aku tadi sempat berada di titik begitulah. Benar-benar pengen nyerah dan mundur.

And amazing gracenyaaa, tiba-tiba di dalam hati aku itu ngerasa Tuhan ngomong gini : “Bukannya kamu yang minta buat dipakai jadi alat untuk kemuliaan nama-Ku? Bukannya kamu sendiri yang menawarkan diri untuk mau dipakai dan dibentuk oleh tanganku? Lalu kenapa baru seperti ini saja kamu sudah menyerah? Cuma sebatas inikah semangatmu?”
JLEB.
Ga bisa ngomong apa-apa lagi deh klo uda langsung Tuhan yang ngomong :( Kehabisan kata-kata, habis teguran-Nya benar semua, pas kena hatiku :(

Tapi aku bersyukur, Tuhan masih negur aku, bersyukur banget :) malah sampai tadi pulang di kost, temen aku mikir aku kaya orang aneh yang ngomong-ngomong sendiri, sangking seringnya aku ingat kata-kata Tuhan lalu memperkatakannya, haha dia ga tau pergumulan hati ini sepanjang hari tadi :')
Jadi, tadi itu langsung ngejleb tapi dalam kadar yang positif :) langsung nyadar kalau aku uda salah dan fokusku mulai menyimpang.

So, hari ini belajar banyak banget, dari hal pengendalian diri, ngatur emosi, lebih sabar, menahan mulut, sikap yang mau belajar dan bersedia diajar, yang penting banyak hal yang aku bisa petik hari ini. And praise The Lord ! Karna aku masih diberi kesempatan untuk belajar semuanya itu :)
Intinya, Allahku lebih besar daripada masalahku ! Jadi sekalipun aku lemah, aku tidak akan kalah, karna bukan aku yang berperang, tetapi Tuhan yang maju di depanku dan menyerahkan kemenangan di tanganku :) #PraiseTheLord
Read More

Senin, 04 November 2013

Percakapan dengan Sang Malam :)

Sang surya tenggelam. Dengan santunnya mengundurkan diri menuju perut bumi. Perlahan cahaya keemasannya pun menghilang, berganti gelap. Udara dingin, angin berhembus pelan, seolah sedang berbisik, “Sudah malam, teman.” Dan dibalik gelap aku tersenyum, “Ya, sudah malam.” jawabku entah pada siapa.

Akhir-akhir ini, waktu mulai menarikku dalam kesadaran bahwa ia berlalu begitu cepat. Aku tidak tau, aku harus senang atau malah sebaliknya? Entahlah.
Berbicara tentang waktu tak lepas dari bicara soal kesempatan. Dan malam selalu berhasil membuatku bisu, tiap dia datang menyapa dengan pertanyaannya, “Sudah berapa kesempatan yang kamu buang hari ini?”
Ah malam, mengapa malah menyambutku dalam lilitan penyesalan? Andai saja Tuhan mengizinkan, aku ingin sekali memutar waktu kembali, menyusun ulang kepingan-kepingan kesempatan yang pernah tanpa sengaja ku retakkan atau lebih parahnya ku pecahkan sampai tak berbentuk lagi. Aku tau aku sudah begitu sering menyia-nyiakan, w-a-k-t-u-k-u.

Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha tenang, lalu melepasnya. Namun tak sampai satu hembusan napas, sang malam menggodaku lagi, “Sudah berapa banyak dosa yang kamu perbuat hari ini?”
Konyol, bisa-bisanya aku ditanyai hal tersebut hanya oleh sesosok malam ! Aku berusaha tenang. Mencoba mencari jawab dalam diriku, ku buka kembali memori-memori di otakku tentang hari ini, berusaha menghitung dosa. Tapi di pertengahan jalan aku menyerah, ternyata daftarnya cukup panjang, aku tak bisa lagi menghitung. Dan malam malah tertawa, baiklah kali ini dia menang.

“Kan masih ada besok, aku masih punya waktu untuk memperbaiki semua.” ku coba mencari alasan, sekedar menutupi rupaku yang terlanjur malu pada malam.
Lalu ku lihat dia tertawa, tertawa terpingkal-pingkal sampai tak tertahan. Aneh. Bahkan sempat pula ku lirik bulan dan bintang yang turut menyeringai mendengar jawabanku. Hey apa yang salah?
“Kamu yakin? Bagaimana kalau ternyata besok tidak pernah datang? Bagaimana kalau ternyata ini adalah malam terakhirmu?” ujar malam sambil terus tertawa, menertawaiku. Sial.

Seketika aku ciut. Setelah sekian banyak waktu yg ku biarkan berlalu percuma, mengapa baru ku sadari bahwa waktuku terbatas? Bagaimana bila ternyata ini adalah malam terakhirku dan ramalan sang malam benar bahwa besok tak pernah datang di hidupku? Tak bisa ku bayangkan dan tak pernah ku pikirkan.
Tiba-tiba ku rasa ratusan penyesalan menghujani batinku. Ada dorongan tak terjelaskan yang memaksa airmataku pecah. Aku meratap, mengiba.

“Lalu aku harus bagaimana?” tanyaku dengan lesu, aku hampir menyerah, perdebatan dengan malam kali ini benar-benar menguras tenagaku, hatiku, dan airmataku.

Sang malam terdiam, bulan dan bintang pun turut membisu. Ku tatap mereka dengan harap, mencari jawab. Ah ayolah, segera bicara. Namun tak kunjung ada suara, aku mulai tak sabar. Ku desak lagi mereka, tak ada jawabnya. Ini keterlaluan ! “JAWAB AKU !!!” teriakku sekuat tenaga.













Aku terkesiap. Mataku terbelalak, dimana aku? Dimana sang malam, bulan, dan bintang tadi? Ku lihat sekelilingku, cahaya sang surya menyapaku dari sela-sela tirai jendela yang ada. INI PAGI, TEMAN ! WOW !
Kesadaran ini menarik suatu kelegaan di hatiku :')
“Terimakasih karna masih memberiku kesempatan, Tuhan” tak putusnya ku rapalkan ucapan syukur pada Tuhan. Hari ini ku pastikan akan melakukan yang terbaik dan menghargai waktuku. Bahkan bila perlu akan ku buat satu buku laporan pada sang malam, karna kali ini takkan ku biarkan dia menang lagi. Haha, aku tersenyum membayangkannya.
Ku hirup udara dalam-dalam, ku hembuskan perlahan. Baiklah, aku siap jalani hari. Sampai bertemu sang malam, tunggu aku dengan laporan yang mengejutkanmu di penghujung hari nanti ! :)
Read More

Senin, 28 Oktober 2013

Ledakan Hati~

Malam ini aku terlalu bahagia, bahkan nyaris meledak. Haha, jadi sebelum hal tersebut terjadi, biar ku tuangkan saja semua bahagia itu disini, di tulisan ini. Bukankah berbagi itu indah? :D karena itulah aku memutuskan untuk membagi kebahagiaanku dengan kalian, selamat membaca~

Kadang aku  berpikir, budi baik apa yang sudah ku lakukan sampai Tuhan berbaik hati mengizinkan aku bertemu dengan salah satu ciptaan terbaiknya, kamu. Ya, kamu :)
Pria yang bahkan baru kemarin ku tahu namanya, tetapi sudah membuatku berbunga mawar melati harum mewangi seperti ini. Haha. Terdengar gila pasti.

Aku bahkan tidak tau bagaimana ini bisa terjadi, seperti apapun aku memvonis gila pikiran-pikiranku sekarang, tetap saja aku tidak bisa menghapus bayang yang terakhir terekam di otakku tentangmu. Kamu yang kemarin terlihat kece banget dengan setelan kemeja, celana, dan kacamata berwarna senada; hitam, bernyanyi dan meloncat penuh semangat di panggung sana, serta sesekali melempar senyuman yang ku harap tertuju kepadaku, aaaaa LOVE ! ._.

Kemarin itu pertemuan kelima kita. Huh, tetap saja tanpa sapa hanya tatap tetapi semakin indaaah, apalagi ditambah bonus bisa menikmati senyum lebarmu di atas panggung kemarin. Suka deh :*
Entah sampai kapan aku akan se’excited ini dan bisa bertahan dengan gejolak sepihak seperti begini. Yang jelas aku masih dalam tahap bahagia-bahagianya menjadi pemerhatimu dari jauh, mencari tau tentangmu, mempelajarimu, lalu menuliskan tentangmu disini. Bahagiaku masih sederhana, walau rasanya sebenarnya belum cukup.

Aku berharap pertemuan kita ke depan tidak hanya sekedar tatap, tapi sapa. Aku ingin sekali mendengar suaramu ketika memperkenalkan namamu kepadaku, nanti. Semoga saja kamu tidak membiarkan aku terlalu lama menjadi penikmat sepihak rasa ini. Haha. Bukankah kamu tau, segala sesuatu yang sepihak itu rasanya tidak pernah enak. Jadi, mari berbagi, bung :)

Dan bila boleh jujur, sebenarnya sejak pertama kali melihatmu aku berdoa dalam hati, semoga saja kamulah skenario cinta dari Tuhan yang memang telah lama dipersiapkan-Nya untukku :) Hey ! aku sudah lama menunggumu, bung. Jadi bergegaslah ! Maybe being my following on twitter will be a good start of our love story, agree?
Hahaha :)
Read More

Selasa, 15 Oktober 2013

Bagaimana bila akhirnya aku jatuh cinta (lagi) ?

Selamat malam pria bersepatu hijau, bercelana pendek, dengan setelan jas kece !
Maaf karna lancang menjadikanmu tokoh utama dalam coretanku kali ini. Kamu harus berbangga, karna dari sekian banyak adam, kamu yang ku pilih ! ;)

Kita tidak pernah begitu dekat. Aku dan kamu bertemu, tanpa sapa, hanya tatap. Bahkan tidak pernah begitu mengenal. Aku tak mengetahui namamu, kamu pun demikian ; bahkan mungkin kamu tidak menyadari keberadaanku. Tapi ku tau pasti ada yang berbeda di hatiku tiap menatapmu, tak terjelaskan, absurd. Mungkin. Entahlah.

Awal pertemuan kita memang ku anggap hanya sebuah kebetulan; temu-tatap-terpisah-terlupa.
Aku tipe yang percaya kebetulan, tapi hanya di awal, bila hal tersebut berkelanjutan, itu sudah bukan lagi kebetulan tetapi t-a-k-d-i-r (opiniku). Dan kamu adalah salah satunya. Kamu adalah takdir terindah yang pernah ku temui. Ah lebay, baiklah baik kita kembali ke konteks -_-
Hari ini aku bertemu kamu lagi, Tuan :)
Ini pertemuan kedua kita. Kembali, tanpa sapa, hanya tatap, tapi semakin indah. Tak salahkan bila aku sudah tak lagi menyebut hal ini sebagai sebuah kebetulan?

Sebenarnya aku malu mengakuinya terlebih dahulu, bahwa aku bahagia bertemu kamu lagi hari ini. Meskipun mungkin hanya aku yang merasa, hanya aku yang tau, karna hanya aku yang memperhatikan. Tapi terimakasih untuk senyum yang selalu setia menggantung di ujung bibirmu hari ini. Melihatnya saja sudah cukup bagiku. Harapku ini bukan pertemuan terakhir kita, ke depan akan kembali ku tuliskan tentang pertemuan kita yg ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ... kelelahan. Haha :3

Well, akan segera ku akhiri coretan ini, sebelum aku semakin terlihat bodoh karenanya. Aku tak mampu lagi merangkai frasa tentang apa yg ku rasa kali ini. Bahasaku mulai aneh, otakku benar-benar buntu olehmu. Hh~

Tapi izinkan aku bertanya satu hal :
“Bagaimana bila akhirnya aku jatuh cinta (lagi) dan ternyata itu denganmu? :)”

Bisikkan jawabmu pada langit malam ini. Akan ku tunggu sampai batasku terlelap.
Sampai jumpa lagi, Tuan !
Read More

Senin, 23 September 2013

Sampai Jumpa di Keabadian :')

Hari ini pikiranku terusik dengan kamu lagi, sayang. Lama kita tak jumpa, apa kabarmu disana? Apa kamu merasakan arti sepi yang sama seperti yang ku rasa saat ini? :')
Ku rasa tidak mungkin, malaikat-malaikat surgawi akan selalu setia menemanimu disana. Adukan padaku bila mereka berani membuatmu merasakan sakit yang kurasa sayang, ku pastikan akan membuat perhitungan dengan mereka.

Ah baiklah, ku hentikan basa-basiku, aku ingin langsung bicara intinya, aku disini merindukanmu dengan begitu hebat sayang :') Bahkan sangking rindunya aku tak punya sepatah kata pun untuk melukiskannya, terlalu sakit.

Pikiranku melayang-layang lagi sekarang, mengingat semua memori kita di tahun-tahun yang lalu, saat kamu masih di sisi :') Ingatmukah saat dulu kita sering tertawa riang, bercanda, bahagia, dan ku harap semua abadi. Sayangnya, di atas kuasaku, ada yang lebih berkuasa lagi, Dia berkata tidak sayang. Tidak ada yang abadi.

Kamu tau betapa hancurnya aku di saat itu? Gadis sebelia aku sudah dipaksa untuk melepaskan, kamu. Tiba-tiba saja kamu menghilang, tiba-tiba saja tak ada lagi tawa riangmu, candaanmu, bahagiamu, dan semua yang ku harap abadi dulu benar-benar lenyap. Kamu berubah sayang, menjadi batu nisan.

Lalu dalam sekejab aku sendiri, ah rasanya jiwa ini sisa sebelah saja. Dan kamu tau perjalananku setelah itu? Aku melewati kerikil, aku jatuh, bangkit lagi. Aku melewati bebatuan tajam, aku jatuh, bangkit lagi. Aku melewati lereng-lereng terjal, aku terjatuh, bangkit lagi. Pahit sayang :') Aku tertatih-tatih berjalan tanpamu, hingga aku sampai di titik keseimbanganku, akhirnya sekarang aku bisa berdiri sempurna di atas pijakanku sendiri, sayang :')

Berikan ucapan selamat padaku :) aku berhasil ! Tidak terasa sudah enam tahun, dan aku masih bisa bertahan. Ah walau tetap saja, aku tak bisa menahan rinduku tiap kali mengingatmu :') tapi aku sudah tidak segalau yang dulu lagi, hehe. Aku sudah lebih tegar, berdamai dengan takdirku, dan diberi kekuatan oleh Tuhan :)
Kelak, bila kita bertemu di keabadian, ceritakan padaku kisah barumu di sana :) Aku ingin mendengarnya sayang, aku rindu berbagi cerita lagi bersamamu. Sampai jumpa lagi Ma, Pa. Tunggu aku yaa :')
Read More

Senin, 26 Agustus 2013

Kita Sampai di Titik Terburuk~

Aku menyerah, aku telah menemukan batasku. Ya, aku berhenti dari hubungan ini, bodoh ! Aku menyerah mencintaimu, bodoh ! Aku benci kamu, bodoh ! Ah, seandainya semua masih baik-baik saja, kata "bodoh" itu pasti terlontar dengan nada manja dari bibirku, sambil jemariku menggenggam erat jemarimu, ya, bodoh panggilan sayang kita, bukan? :')

Tapi tidak lagi sekarang, aku rasa bodoh memang panggilan yg tepat untukmu, karna kamu memang bodoh ! Ya, mau disebut apa lagi pria sepertimu? Pria yang ketika aku memperjuangkan cintanya dengan tertatih-tatih, dia malah sedang asik dengan dunianya sendiri, tanpa merasa ada yg perlu diperjuangkan dari hubungan ini.Kau anggap apa aku, sayang?

Lupakan tentang pertengkaran kita belakangan ini, ingat kembali janji-janjimu ketika kita masih kasmaran-kasmarannya. Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan menghapus airmata dan mengeringkan luka lamaku karna semua cinta yg mengecewakan di masa lalu? Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan selalu ada menyediakan bahumu untukku ketika aku benar benar merasa rapuh? Bukankah kamu adalah pria yg berjanji akan selalu setia hanya pada satu hati, hanya kepadaku? Bukankah kamu adalah pria yang mengaku tidak sama dengan pria-pria brengsek lain diluar sana?
Lalu dimana semua janji-janjimu itu? Kamu lupakan? Ah, jangan bilang kamu bahkan tidak ingat sama sekali seandainya aku tidak mencantumkannya dalam tulisan-tulisan ini, bodoh.

Kamu benar-benar berubah. Bagaimana mungkin pria yg baru beberapa waktu lalu ku lihat dengan luar biasanya mencintaiku, sekarang berubah menjadi pria yg sangat mengecewakan? Dan kini kita telah memasuki bagian terburuk dari sebuah hubungan, bodoh. Saat kita menyadari bahwa salah satu dari kita sudah menyerah, bahkan sebelum kita mendeklarasikan itu. Dan kau melakukannya, terimakasih karna sudah menyerah tanpa kata-kata, aku cukup tau kau sudah tidak secinta dulu lagi, atau mungkin sudah tidak cinta lagi. Kamu tak pantas dipertahankan sejauh ini :')

Baiklah, walau aku sudah mengetahuinya, тapї biarkan aku menjadi pertama yang mendeklarasikannya: "aku berhenti dari hubungan ini, bodoh. Aku menyerah mencintaimu, bodoh. Tak ada yang perlu ku pertahankan darimu. Terimakasih untuk semua luka ini. Bila niatmu untuk membuatku hancur, kamu sudah berhasil dengan menakjubkan, selamat :)"
Read More

Sabtu, 17 Agustus 2013

Hai ^^

Hai dunia baru !
Wow,akhirnya punya blog juga, hehe :D bingung sih mau nulis apa, tapi ya berhubung masih baru, aku ngenalin diri aja dulu deh yaa :)
Namaku Ayu Berlianti Mendrofa, dilahirkan delapanbelas tahun yg lalu tepatnya tanggal 11 Juli di sebuah pulau bagian Sumatera, pulau Nias :)
Nothing special sih, aku masih gadis biasa berusia belasan yang sedang sibuk-sibuknya bermain dengan ribuan mimpi, sibuk menikmati masa remaja, dan sekarang sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kehidupan baru, kehidupan seorang mahasiswa, yeaayy ^^.
Ga terasa aja waktu uda berjalan cepat banget, perasaan baru juga kemarin pake seragam putih abu-abu, eh sekarang uda kuliah aja, hehe..
Oh iya, aku kuliah di University of North Sumatera, Social Welfare. Aku awalnya anak ipa lho, tp ujung-ujungnya memutuskan bermuara di jurusan sosial juga :)
Ga ada penyesalan kok milih jurusan ini, justru bersyukur banget, tandanya Tuhan baik,pas SMA aku diizinin belajar tentang alam ntar di kuliah ini aku boleh belajar tentang sosial, kan makin pintar akunya :D hehe
Jadi ya begitu deh selintas mengenai aku, selebihnya tunggu coretan aku yang lain ^^
Salam kenal ! See you :)

Read More
Gambar tema oleh Nic_Taylor. Diberdayakan oleh Blogger.

© 2011 Coretan Ayu :), AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena